Salah cara untuk mensyukuri nikmat Allah adalah dengan
berterima kasih kepada seseorang yang menjadi perantara sampainya nikmat
Allah ta'ala kepada kita. Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda:
لاَ يَشْكُرُ اللَّهَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ
“Tidak dikatakan bersyukur pada Allah bagi siapa yang
tidak tahu berterima kasih pada manusia.” (HR. Abu Daud no. 4811 dan
Tirmidzi no. 1954. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Beberapa faedah dari hadits di atas:
1) Siapa yang biasa tidak tahu terima kasih pada manusia
yang telah berbuat baik padanya, maka ia juga amat sulit bersyukur pada
Allah.
2) Allah tidaklah menerima syukur hamba sampai ia berbuat
ihsan (baik) dengan berterima kasih pada orang yang telah berbuat baik
padanya.
3) Perintah untuk pandai bersyukur.
4) Pemberi nikmat hakiki adalah Allah dan manusia yang berbuat baik adalah sebagai perantara dalam sampainya kebaikan.
Oleh karena itu, mengucapkan terima kasih adalah akhlak
mulia yang diajarkan oleh Islam. Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam
bersabda:
من صنع إليه معروف فقال لفاعله: جزاك الله خيرا فقد أبلغ في الثناء
“Barangsiapa yang diberikan satu kebaikan kepadanya lalu
dia membalasnya dengan mengatakan: ‘Jazaakallahu khayr’ (semoga Allah
membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupinya
dalam menyatakan rasa syukurnya” (HR. Tirmidzi no.2167, ia berkata:
“Hadits ini hasan jayyid gharib”)
Jadilah manusia yang pandai berterima kasih, lebih-lebih
pada orang tua, guru dan setiap orang yang telah memberikan berbagai
kebaikan pada kita.
Semoga Allah memberi taufik pada kita supaya pandai berterima kasih
Article @sabdarosul
Picture
relakssminda.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar